JAKARTA - Pemerintah Indonesia mengingatkan masyarakat agar tidak mudah tergoda dengan tawaran pekerjaan bergaji besar di sejumlah negara seperti Myanmar, Kamboja, dan Thailand. Hal ini dikarenakan kesempatan kerja di negara-negara tersebut kerap berujung pada kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO).Menteri Karding menekankan bahwa bekerja di negara-negara tersebut sangat berisiko, terutama bagi mereka yang berangkat tanpa melalui prosedur yang sah."Saya selalu mengingatkan, sebaiknya jangan berangkat ke Myanmar, Kamboja, atau Thailand untuk bekerja. Risiko terkena TPPO sangat tinggi," ujar Menteri Karding melalui keterangan tertulis kepada awak media, dikutip Kamis, 3 April 2025.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://balinesia.id/read/cum-date-bbri-tiba-10-april-2025-investor-berpeluang-raih-dividen-rp-31-4-triliun">Cum Date BBRI Tiba 10 April 2025, Investor Berpeluang Raih Dividen Rp31,4 Triliun</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://balinesia.id/read/ternyata-ini-alasan-kenapa-lebaran-identik-dengan-ketupat">Ternyata Ini Alasan Kenapa Lebaran Identik dengan Ketupat</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://balinesia.id/read/5-zodiak-paling-bijak-dalam-mengelola-keuangan-dari-capricorn-hingga-cancer">5 Zodiak Paling Bijak dalam Mengelola Keuangan, dari Capricorn hingga Cancer</a></li></ul>Tidak Ada Perjanjian Resmi AntarnegaraSalah satu faktor utama yang meningkatkan risiko pekerja migran Indonesia adalah ketiadaan perjanjian kerja sama resmi antara Indonesia dengan Myanmar, Kamboja, dan Thailand terkait penempatan tenaga kerja.“Kita belum memiliki kesepakatan formal dengan negara-negara tersebut mengenai penempatan tenaga kerja Indonesia,” ungkap Menteri Karding. Hal ini membuat pekerja migran yang berangkat secara ilegal tidak mendapatkan perlindungan hukum yang memadai jika mengalami masalah di negara tujuan.Larangan Keras bagi Pekerja yang Berangkat Secara IlegalTanpa adanya regulasi yang jelas, pekerja yang berangkat secara tidak resmi berpotensi menghadapi berbagai risiko, termasuk eksploitasi tenaga kerja, perbudakan modern, hingga perdagangan manusia. Oleh karena itu, Menteri Karding menegaskan larangan keras bagi siapa pun yang hendak bekerja di negara-negara tersebut tanpa jalur resmi.“Kalau saya boleh melarang, saya akan melarang. Jangan berangkat tanpa izin resmi karena risikonya sangat besar,” tegasnya.Baca Juga: <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/jelang-lebaran-nasib-pekerja-eks-sritex-masih-mengawang">Jelang Lebaran, Nasib Pekerja Eks Sritex Masih Mengawang</a>Tragedi yang Menimpa Pekerja Migran IndonesiaKasus TPPO yang melibatkan pekerja migran Indonesia di Myanmar, Kamboja, dan Thailand bukanlah hal baru. Beberapa tragedi yang telah diberitakan oleh media menunjukkan bahwa banyak korban yang terjebak dalam praktik kerja paksa dan eksploitasi.Sebagai contoh, dalam beberapa tahun terakhir, puluhan pekerja migran Indonesia berhasil diselamatkan dari sindikat perdagangan manusia di Kamboja. Mereka awalnya dijanjikan pekerjaan dengan gaji tinggi, tetapi justru dipaksa bekerja dalam kondisi tidak manusiawi dan mengalami penyiksaan fisik maupun mental.Di Myanmar, beberapa kasus menunjukkan bahwa pekerja migran yang tertipu oleh tawaran kerja ternyata dijadikan tenaga kerja ilegal di industri gelap, bahkan ada yang dipaksa bekerja di sektor perjudian online ilegal.Sementara itu, di Thailand, banyak pekerja yang bekerja di sektor perikanan dilaporkan mengalami eksploitasi parah, termasuk jam kerja yang sangat panjang tanpa upah yang layak, serta kondisi tempat tinggal yang tidak memadai.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/catat-berikut-daftar-nomor-telepon-darurat-jika-alami-insiden-saat-mudik-lebaran-2025">Catat, Berikut Daftar Nomor Telepon Darurat Jika Alami Insiden Saat Mudik Lebaran 2025</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/pemutihan-pajak-kendaraan-jateng-2025-simak-syarat-dan-jadwalnya">Pemutihan Pajak Kendaraan Jateng 2025, Simak Syarat dan Jadwalnya</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ihsg-hari-ini-turun-29-17-poin-ke-6-443-19">IHSG Hari Ini Turun 29,17 Poin ke 6.443,19</a></li></ul>Langkah Bijak Sebelum Memutuskan Bekerja di Luar NegeriAgar tidak menjadi korban TPPO, masyarakat diimbau untuk selalu melakukan pengecekan terhadap legalitas tawaran pekerjaan di luar negeri. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:<ol><li>Memastikan Pekerjaan Lewat Jalur Resmi - Daftarkan diri melalui Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) atau agen tenaga kerja resmi yang terdaftar di Kementerian Ketenagakerjaan.</li><li>Memverifikasi Perusahaan Perekrut - Pastikan perusahaan yang menawarkan pekerjaan memiliki izin resmi dan rekam jejak yang baik.</li><li>Mengecek Perjanjian Kerja dengan Cermat - Jangan menandatangani kontrak kerja tanpa memahami isi dan hak-hak yang diberikan.</li><li>Menghubungi Kedutaan Besar Indonesia - Sebelum berangkat, laporkan keberangkatan kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di negara tujuan untuk perlindungan lebih lanjut.</li></ol><blockquote>Tulisan ini telah tayang di <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/sudah-banyak-korban-ini-alasan-jangan-percaya-tawaran-kerja-di-negara-ini">www.trenasia.com</a> oleh Idham Nur Indrajaya pada 03 Apr 2025&nbsp;</blockquote><blockquote>Tulisan ini telah tayang di <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://balinesia.id/read/3-alasan-jangan-percaya-tawaran-kerja-di-negara-ini">balinesia.id</a> oleh Redaksi pada 10 Apr 2025 &nbsp;</blockquote>

JUSTINA.png

Pemulangan Pekerja Migran Indonesia di Pelabuhan/ Bnp2tki.go.id

bp2mi_siap_melayani_dan_memfasilitasi_pemulangan_pmi_img_20200324_163321

Ilustrasi pemulangan pekerja migran asal Indonesia. 

Pemerintah Indonesia mengimbau masyarakat untuk tidak tergiur dengan tawaran pekerjaan bergaji tinggi di beberapa negara seperti Myanmar, Kamboja, dan Thailand. Pasalnya, peluang kerja di negara-negara tersebut sering kali berujung pada tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Ada Lowongan Kerja di Negara Ini? Ini 3 Alasan Anda Harus Curiga