Teknologi & Science

Kominfo Percayakan Indosat dan Mastercard Melatih Sejuta Talenta Keamanan Siber

  • Peserta program DTS akan memperoleh keterampilan penting yang dibutuhkan dalam ekonomi digital saat ini, seperti cara menginventarisasi perangkat, apps dan accounts
Teknologi & Science
Dinda Marley

Dinda Marley

Author

sumatrakini.com - Langkah strategis memperkuat ekosistem digital Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan Cybersecurity Center of Excellence oleh Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan Mastercard Indonesia meluncurkan akademi daring untuk menyiapkan sejuta talenta bidang keamanan siber. Inisiatif ini menandai langkah penting dalam perjalanan Indonesia menjadi ekonomi digital global.

Memanfaatkan platform Digital Talent Scholarship (DTS) milik Kominfo, akademi daring fokus pada pengembangan pengetahuan dasar dan keterampilan praktis keamanan siber bagi individu dan usaha kecil, memastikan mereka lebih siap melindungi diri di dunia yang semakin terdigitalisasi. Inisiatif ini juga mendorong dan mengasah kemampuan keamanan siber Indonesia, baik untuk profesional yang sudah ada maupun talenta baru. Harapannya menambah jumlah spesialis di bidang keamanan siber.

Indosat dan Mastercard akan memainkan peran penting dengan menggabungkan upaya pengembangan talenta digital yang kuat dari Indosat dengan keahlian Mastercard dalam solusi keamanan siber serta pengalaman dalam menyelenggarakan pelatihan keamanan siber yang komprehensif di banyak negara di Asia Pasifik maupun global.

Peserta program DTS akan memperoleh keterampilan penting yang dibutuhkan dalam ekonomi digital saat ini seperti cara menginventarisasi perangkat, apps dan accounts; menguasai pembaruan perangkat lunak dan keamanan daring; melindungi diri dari serangan phishing dan malware; serta mengamankan data bisnis dengan backups. Inisiatif ini diharap memposisikan Indonesia sebagai pemimpin dalam keamanan digital, tidak hanya di Asia Tenggara, tetapi juga di tingkat global.

Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi menyatakan, kemitraan ini menandai tonggak penting dalam pengembangan digital Indonesia. Pihaknya berkomitmen membangun ekosistem digital yang aman dan tangguh karena keamanan siber menjadi bagian penting dari misi. 

"Bergabungnya Indosat dan Mastercard, kami meletakkan fondasi kuat untuk mempersiapkan talenta digital Indonesia menghadapi tantangan yang akan datang," katanya.

President Director and CEO IOH Vikram Sinha mengatakan, pihaknya percaya bahwa talenta digital adalah kunci masa depan. Dia merasa terhormat dipercaya untuk mendukung terobosan ini. Bersama Mastercard, Indosat komit mempercepat perjalanan Indonesia menuju negara yang maju dan aman secara digital, siap bersaing di kancah global. 

"Dengan inisiatif bersejarah ini, kami yakin Indosat semakin dekat untuk memenuhi tujuan besar kami dalam memberdayakan Indonesia,” katanya.

Country Manager and President Director of Mastercard Indonesia, Aileen Goh mengatakan, seiring pertumbuhan ekonomi digital, frekuensi dan cakupan serangan siber juga meningkat. Kejahatan siber diproyeksi akan merugikan dunia sekitar US$13,8 triliun pada 2028. Selain meningkatnya kerentanan, survei global terbaru mengungkapkan bahwa 72 persen serangan siber di Asia disebabkan kekurangan spesialis terampil di bidang ini. Oleh karena itu, pengembangan kapasitas dan pembinaan talenta keamanan siber adalah kunci untuk memastikan ketahanan siber dan ekonomi digital yang aman. Mastercard senang dapat berkontribusi pada inisiatif penting ini. 

"Kolaborasi akan membekali talenta dengan keterampilan, pengetahuan, dan keahlian penting yang diperlukan untuk menghadapi ancaman masa depan dan memperkuat kepercayaan dalam ekonomi digital sehingga menjaga masa depan digital Indonesia," kata Aileen.

Kolaborasi ini merupakan bagian dari Cybersecurity Center of Excellence yang diluncurkan Indosat dan Mastercard pada April 2024, menggarisbawahi semangat gotong royong dalam memberdayakan tenaga kerja digital dan memperkuat posisi bangsa di ranah ekonomi digital dunia. Inisiatif ini menetapkan tolok ukur baru untuk pelatihan keamanan siber dan menjadi model bagi program pengembangan talenta digital Indonesia di masa depan.