Penanganan KLB Malaria dan DBD di Nisel
Medan Insight

Kasus DBD di Sumut pada 2024, Naik Dua Kali Lipat

  • "Namun, lima daerah dengan angka kasus kematian akibat DBD pada 2024 yaitu: Langkat 15 orang, Mandailingnatal 12 orang, Simalungun 9 orang, Pematangsiantar 5 orang dan Serdangbedagai 4 orang"
Medan Insight
Fatimah Siregar

Fatimah Siregar

Author

MEDAN - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Sumatra Utara (Sumut) mencapai 8.963 pada 2024, terjadi peningkatan signifikan dibanding 2023.

Kepala Dinas kesehatan Sumut Muhammad Faisal Hasrimy menyampaikan, dari jumlah kasus Infeksi tersebut, 56 orang meninggal dunia. Dibandingkan kasus 2023 sebanyak 4.578 dengan jumlah kematian 23 orang. 

"Tahun lalu, terjadi peningkatan kasus yang signifikan. Pada Agustus 2024 saja, jumlahnya sudah melebihi jumlah kasus di 2023," katanya, Jumat (10/1/2025).

Faisal mengungkapkan, lima daerah dengan angka kasus DBD tertinggi adalah Medan dengan 1.102, Karo 1.006, Deliserdang sebanyak 876, Nias Selatan dengan 775 dan Simalungun sebanyak 697 kasus.

"Namun, lima daerah dengan angka kasus kematian akibat DBD pada 2024 yaitu: Langkat 15 orang, Mandailingnatal 12 orang, Simalungun 9 orang, Pematangsiantar 5 orang dan Serdangbedagai 4 orang," ungkapnya.

Dinas Kesehatan Sumut memantau pelaksanaan program Pemberantasan Penyakit (P2) DBD di 33 kabupaten dan kota, melakukan analisis situasi dan evaluasi serta memberi respons sesuai kebutuhan daerah.

Kemudian membina pelaksanaan program DBD di kabupaten dan kota dengan membuat surat edaran, himbauan, mendistribusikan logistik secara tepat dan efisien sesuai kebutuhan seperti larvasida, Insectisida, RDT infeksi dengue/DBD, RDT chikungunya dan mesin fogging.

"Melakukan peninjauan, penyelidikan epidemiologi kasus di beberapa kabupaten dan kota yang mengalami KLB, melakukan survey vector penular DBD bekerja sama dengan program vector dan BLKM Medan," kata Faisal.

Dinkes Sumut menghimbau untuk tetap mengedepankan langkah-langkah preventif dan promotif. Selalu menjaga kesehatan dengan memakan makanan yang  bergizi dan sehat.

Memberdayakan masyarakat melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), 3M Plus di setiap rumah, bangunan maupun institusi untuk mencapai ABJ > 95 persen.