Ilustrasi wanita sedang berpikir bagaimana cara mengelola uangnya dengan baik.
Ekonomi & Pariwisata

Inilah 7 Kebiasaan yang Bisa Menghambat Keuangan Anda

  • Mengatur keuangan itu penting untuk menjaga kesehatan finansial. Sebanyak apa pun penghasilan yang Anda terima, jika pengelolaan keuangan Anda masih buruk, itu akan terasa sia-sia karena kamu akan terus merasa kekurangan.
Ekonomi & Pariwisata
Redaksi Daerah

Redaksi Daerah

Author

JAKARTA – Kondisi finansial dapat dianggap sehat jika aset lancar yang dimiliki setidaknya tiga kali lipat dari pengeluaran bulanan.

Seperti yang dilansir dari OJK, rasio kemampuan menabung digunakan untuk mengukur seberapa banyak uang yang dapat disisihkan dari penghasilan setiap bulan. Ukurannya adalah minimal 10% dari penghasilan harus disisihkan untuk menabung atau berinvestasi.

Mengelola kondisi keuangan sangat penting dilakukan untuk menjaga kesehatan finansial. Sebanyak apa pun penghasilan yang Anda terima, jika pengelolaan keuangan Anda masih buruk, itu akan terasa sia-sia karena kamu akan terus merasa kekurangan.

Setiap orang tentu menginginkan kondisi keuangan yang selalu baik dan terjaga agar semua kebutuhannya bisa terpenuhi kapan saja. Namun, banyak orang lupa jika kesuksesan hingga kegagalan dalam menjaga kondisi keuangan sangat bergantung pada sikap dan perilaku seseorang dalam mengelola keuangan.

Lantas, kebiasaan buruk apa saja yangbisa dihindari agar tak mengganggu finansial?

Kebiasaan Buruk yang Bisa Mengganggu Finansial

Berikut beberapa kebiasaan buruk yang bisa mengganggu keuangan:

1. Tidak Menyisihkan Pendapatan

Tidak menyisihkan pendapatan adalah langkah awal yang bisa merusak kesehatan finansial. Menyisihkan sebagian dari pendapatan penting untuk menabung atau berinvestasi. Tanpa melakukan hal ini, Anda mungkin tidak memiliki dana cadangan untuk situasi tak terduga atau persiapan untuk masa pensiun.

Untuk menghindari masalah tersebut, para ahli keuangan biasanya merekomendasikan untuk menyisihkan sekitar 15% dari pendapatan setelah memastikan bahwa dana darurat yang cukup—setidaknya tiga hingga enam bulan pengeluaran—sudah tersedia.

2. Tidak Pernah Membuat Rencana Keuangan

Tidak membuat rencana keuangan juga dapat mengganggu stabilitas finansial Anda. Oleh karena itu, penting untuk mulai menyusun rencana keuangan guna menciptakan dan menjaga kesehatan finansial.

Rencana keuangan berfungsi sebagai sistem untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran uang serta alokasi penggunaannya. Dengan adanya rencana keuangan, pengeluaran dan penggunaan uang akan menjadi lebih transparan.

Untuk mempermudah membuat rencana keuangan, saat ini tersedia berbagai perangkat lunak atau aplikasi yang dapat membantumu merencanakan keuangan dengan lebih efektif.

3. Terlalu Bergantung Pada Kartu Kredit dan Juga PayLater

Kartu kredit dan pay later dirancang untuk mempermudah transaksi keuangan. Namun, penggunaannya bisa menjadi masalah jika tidak dilakukan dengan bijak.

Kartu kredit sudah ada lebih dulu dibandingkan pay later. Pay later hadir sebagai alternatif dengan cara yang lebih sederhana dan dapat menjangkau lebih banyak orang. Meskipun keduanya memiliki konsep dasar yang sama—yaitu membeli sekarang dan membayar di kemudian hari—mereka pada dasarnya adalah bentuk utang.

Ketergantungan berlebihan pada kartu kredit atau pay later dapat membuat Anda terbiasa dengan utang dan menganggapnya sebagai hal yang wajar. Penting untuk tidak membiarkan kebiasaan buruk ini menguasai Anda.

Gunakan kartu kredit dan pay later dengan bijak. Pastikan untuk melunasi semua utang yang ada dan hindari menambah utang baru sebelum utang lama terbayar. Perlu diingat, keterlambatan pembayaran dapat mengakibatkan denda yang tidak murah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pengeluaran dan merusak rencana keuangan.

4. Tidak Memiliki Dana Darurat

Dana darurat sangat penting untuk mempersiapkan masa depan. Dana ini bisa digunakan untuk berbagai keperluan seperti pengobatan, pendidikan, renovasi rumah, pernikahan, atau kebutuhan mendadak lainnya. Ada beberapa cara untuk mempersiapkan dana darurat dengan baik.

5. Gaya Hidup Yang Tidak Sesuai Pendapatan

Kebiasaan buruk ini perlu segera dihentikan karena dapat menyulitkan keuangan dan diri Anda sendiri. Meskipun membeli barang-barang branded dan sering nongkrong di tempat mahal bisa memberikan kepuasan diri dan dianggap sebagai bentuk hadiah untuk diri sendiri, terlalu sering melakukannya dapat berdampak negatif pada keuangan Anda.

Untuk mengatasi kebiasaan ini, kurangi keinginan untuk membeli barang-barang mewah atau batasi frekuensinya. Selain itu, hindari berlebihan dalam nongkrong atau makan di tempat yang mahal.

Alihkan kebiasaan tersebut dengan membeli bahan makanan yang diperlukan, dan jika memungkinkan, masak sendiri di rumah. Langkah sederhana ini akan membantu menambah tabungan Anda karena dapat mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.

6. Belanja Berlebihan

Sebagai manusia yang hidup di era modern, belanja menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan, terutama dengan kemudahan yang ditawarkan oleh tren belanja online.

Namun, jika tidak bijak dalam mengelolanya, kemudahan ini bisa membawa dampak buruk seperti kebiasaan boros dan belanja berlebihan. Dorongan emosi sesaat dan keinginan mendadak sering mendorong seseorang untuk terus-menerus mengeluarkan uang, bukan untuk memenuhi kebutuhan hidup, melainkan hanya untuk memuaskan nafsu.

Menahan diri bisa menjadi tantangan, terutama dengan banyaknya promo dan diskon yang muncul di media sosial, yang dapat mengubah ketertarikan yang awalnya tidak ada menjadi keinginan untuk membeli.

Agar kebiasaan buruk ini tidak menguasai dan merusak keuangan Anda, penting untuk belajar menahan diri. Cobalah untuk berpikir matang sebelum membeli barang baru. Pertimbangkan apakah barang tersebut benar-benar dibutuhkan atau hanya keinginan semata.

7. Mengutamakan Kegemaran Pribadi

Setiap orang memiliki hobi, dan sering kali untuk memenuhi hobi tersebut diperlukan pengeluaran yang cukup besar. Hal ini bisa menjadi kebiasaan buruk yang mengganggu kesehatan keuangan.

Banyak orang rela menghabiskan sebagian besar pendapatan mereka untuk hobi yang tampaknya tiada akhir. Jika Anda termasuk dalam kategori ini, penting untuk segera mengurangi kebiasaan tersebut agar tidak semakin merusak anggaran keuangan Anda.

Mengeluarkan uang untuk hobi adalah hal yang wajar, namun jangan sampai hobi tersebut mengalahkan prioritas pemenuhan kebutuhan pokok yang lebih penting.

Itu dia kebiasaan-kebiasan buruk yang dapat mengganggu kesehatan finansial Anda. Untuk itu, mulailah menyayangi keuangan Anda dengan lebih hati-hati dalam menggunakan uang, seperti lebih hemat. Mengubah kebiasaan buruk memang tidak bisa dilakukan secara instan, hal ini memerlukan waktu dan harus dilakukan secara bertahap.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 01 Sep 2024 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 03 Sep 2024