Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meresmikan Masjid Agung Medan yang baru selesai direnovasi
Medan Insight

Edy Rahmayadi Tandatangani Prasasti Masjid Agung Medan

  • “Ini bukan karena saya gubernurnya, lantas seolah ini seperti karena saya, tidak. Ini adalah masjid milik umat, dibangun dari sumbangsih masyarakat Sumatra Utara”
Medan Insight
Canyon Gabriel

Canyon Gabriel

Author

MEDAN - Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi menandatangani prasasti Masjid Agung Medan usai Shalat Zuhur berjamaah. Peresmian diisi ceramah dan doa bersama oleh ulama besar Al Azhar Prof Usamah Sayyid Al-Azhari.

Hadir seluruh panitia pembangunan masjid, para pejabat, ulama dan tokoh masyarakat. Mendampingi gubernur ada Kabiro Kesra Dhani Lubis, Kadis Kominfo Sumut Ilyas Sitorus, Kadis Kesehatan Alwi Mujahit, Kepala BKAD Ismael Sinaga dan 500-an jamaah.

Gubernur dalam sambutannya mengatakan, proses pembangunan masjid cukup panjang. Berkat upaya dan keyakinan yang kuat, bangunan berukuran besar ini dapat berdiri sebagai tempat ibadah umat Islam.

“Ini bukan karena saya gubernurnya, lantas seolah ini seperti karena saya, tidak. Ini adalah masjid milik umat, dibangun dari sumbangsih masyarakat Sumatra Utara,” kata Edy, Minggu (3/9/2023).

Dia lalu mengingatkan peran para donatur mempercepat pembangunan masjid patut diapresiasi. Harapnya, apa yang belum sempurna dari segi bangunan dan lainnya, dapat segera dituntaskan. Sebab sudah saatnya gedung baru digunakan, menggantikan yang lama.

“Kenapa harus digunakan segera, karena di tempat yang lama, akan dibangun juga. Kalau ini tak digunakan juga, berarti gedung lama dipakai. Tak bisa dimulai pembangunan. Masih ada kekurangan di sana-sini, akan terus diperbaiki,” sebutnya.

Menara masjid, kata Edy, akan diberi nama Menara Maslin Batubara (99 meter) dan Menara Anif (199 meter). Akan menjadi episentrum azan dari tengah kota, yang disambut azan dari masjid dan mushala lainnya.

“Terima kasih kepada panitia pembangunan masjid. Demi Allah, ini bukan soal tandatangan siapa, dan bukan juga karena saya. Sebab yang terpenting adalah pembangunan bisa selesai dan umat muslim bisa beribadah di sini. Walau orang bicara apa, tetapi Allah lebih tahu,” pungkasnya.